Selasa, 10 Januari 2012

TAHUKAH KAMU : DI DUNIA INI, BINATANG APA YANG PALING BERHAK PROTES KEPADA TUHAN???

Tahukah Teman, binatang apa di dunia ini, yang seandainya diberi hak untuk protes , maka berhak protes kepada Tuhan?
Jawabannya adalah Cicak.
Lho, mungkin Teman bertanya-tanya , kenapa cicak merupakan binatang yang paling berhak protes kepada Pencipta-nya?
Apakah gara-bara kasus Cicak Vs Buaya kemarin he3....
Tentu tidak Teman...
Teman tentu mengenal persis binatang ini karena cicak selalu ada di setiap rumah.
Dengan penampilannya yang terlalu sederhana dan boleh dibilang tidak semenarik burung Merak, "penderitaannya" semakin ditambah oleh Pencipta-nya,
dimana nyamuk dan ngengat yang merupakan makanan utamanya mempunyai sayap untuk terbang yang dapat menghindar dengan begitu mudahnya apabila sang cicak tiba-tiba datang menyergapnya.
Duh, sang Cicak tentulah kalau bisa bicara, ia akan protes kepada Tuhan, 
"Tuhan, Engkau tidak adil..mengapa aku yang tidak bisa terbang ini , makanan utamaku malah serangga bersayap yang dengan mudahnya terbang menjauh apabila hendak kutangkap?Engkau tahu, kemampuanku cuma merayap, bagaimana mungkin aku bisa bertahan hidup?"
Tuhan kita adalah Tuhan yang Bijak, Ia tahu bagaimana memelihara ciptaannya seperti cicak.
Tahukah teman, bahwa nyamuk yang merupakan makanan utama cicak mempunyai kebiasaan suka tinggal di tempat yang gelap?
Dengan mengetahui kebiasan nyamuk ini, sang cicak tinggal menunggu di tempat yang gelap dan..haap...sang nyamuk dengan mudah dilahap oleh si cicak.
Tahu kah teman, kalau ngengat, laron, serangga kecil suka akan cahaya lampu?
Bila teman perhatikan di rumah, si cicak selalu diam menunggu di dekat lampu rumah, dan ketika sang laron/ngengat datang menghampiri lampu karena tertarik dengan cahayanya, si cicak dengan mudahnya menangkap buruannya sampai ia terkenyang-kenyang.
Sungguh..Tuhan Maha Baik.Ia mengatur naluri nyamuk, ngengat, laron untuk memiliki kebiasaan yang dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh cicak untuk dimakan ( baca: bertahan hidup ).
Teman, kadang kita seperti sang cicak.Kita mengeluh kepada Tuhan, kenapa kita tidak mempunyai kemampuan yang lebih seperti orang lain untuk dapat bertahan hidup, untuk dapat mencari pekerjaan dengan gampang ,demi sesuap nasi?
Kemampuan yang kita miliki mungkin hanya 'merayap' seperti sang cicak yang kadang tidak dihargai orang lain.

Tak ada salahnya kita belajar dari cicak, dengan kemampuannya yang hanya 'merayap', ia masih bisa bertahan hidup, masih dipelihara oleh Pencipta-nya, terlebih lagi kita yang derajatnya jauh lebih mulia dari si cicak.

Kita sebagai manusia, diberi AKAL untuk bertahan hidup....jangan menyerah....terus berjuang.....anda jauh lebih berharga dari sang cicak di mata sang Pencipta....yakinlah anda pasti dipelihara-Nya, asal tetap berusaha dan berusaha menjalani hidup.....

Jangan lupa, hanya cicak yang sanggup tinggal di dalam kamar sang raja atau dalam kamar presiden....bukan merak yang bulunya indah...bukan juga singa yang tenaganya kuat.....

Jangan memandang rumput tetangga jauh lebih hijau dari rumput halaman sendiri, tetapi lupa untuk menghijaukan rumput halaman sendiri....







Tidak ada komentar:

Posting Komentar