Tanggal 1 April 2012, sang Sultan Hamengku Buwono X mendapat kunjungan enam orang wartawan di kediamannya
di Keraton Kilen, Yogyakarta.
Namun, pada minggu malam tersebut, ada seorang
wartawan yang tidak kebagian kursi sehingga harus berdiri.
Melihat kejadian
tersebut, sang Sultan tersebut langsung berdiri dari kursinya dan keluar dari
ruang tamunya.
Rupanya sang Sultan keluar untuk mengangkat sendiri kursi tambahan untuk
sat wartawan yang tidak kebagian kursi tersebut.
Tentu saja melihat kejadian
tersebut para tamu menjadi tidak enak hati karena melihat sang Sultan yang
merupakan sang raja kesultanan Yogyakarta mau rela berepot-repot melayani
mereka dengan mengangkat sendiri kursi untuk mereka duduki.
Padahal, bisa saja
sang Sultan menyuruh para pelayannya untuk mengangkat kursi tambahan bagi
tamunya.
Rasa kagum para wartawan makin bertambah pada sang Sultan,karena sang
Sultan mengambil sendiri remote control AC yang disimpan diruangan lain , dan
menyalakan sendiri AC dengan remote control tersebut ,karena suhu ruangan pada
malam tersebut memang panas.
Padahal, bisa
saja Sang Sultan yang merupakan Raja Kesultanan Yogyakarta, berteriak
memerintah pelayannya untuk mencari dimana remote control tersebut berada dan
menyalakan AC nya. Peristiwa tersebut kemudian menjadi salah satu berita di
harian surat kabar nasional, Kompas, 1 April 2012.
Sang sultan mau dengan rendah hati melayani tamunya yang 'walau' bukan
'tamu penting', menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan seseorang yang begitu
dikagumi orang banyak.
Menjadi pemimpin bukan berarti bisa dengan seenaknya menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya untuk berbuat seenaknya, memerintah anak buahnya seenaknya.
Menjadi pemimpin yang kerjanya cuma bisa memerintah anak buahnya, itu bisa
dilakukan oleh banyak orang.
Namun, pemimpin yang luar biasa dan dikenang banyak orang adalah pemimpin
yang mau melayani anak buahnya, orang yang ada dibawahnya dengan sikap penuh
dengan kerendahhatian, memiliki empati yang bisa menyentuh perasaan orang,
persis seperti yang telah diteladani oleh sang Sultan Hamengku Buwono X,
sehingga akhirnya perbuatannya dapat terus dikenang dan dibicarakan orang
terus.
Bagaimana dengan anda? menjadi pemimpin di kantor, ataupun pemimpin di
keluarga, rasanya , sikap kerendahhatian dan mau melayani adalah sikap yang
perlu diusahakan, sehingga orang menghormati kita sebagai pemimpin bukan karena
takut kepada kita, melainkan karena segan , hormat dan kagum akan sikap kita
yang menjadi teladan baik bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar