Test wawancara atau intervieuw saat melamar pekerjaan tentu menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang.
Wawancara merupakan salah satu test yang wajib dijalani oleh calon peserta pelamar pekerjaan. Melalui test wawancara, User dapat menilai kemampuan dan mendapatkan gambaran secara umum mengenai pengalaman kerja , pengalaman hidup dan juga menebak sifat dan karakter anda.
Test wawancara ada banyak macamnya. Ada yang mewawancarai anda hanya 1 orang yaitu User , ada juga yang 'keroyokan' sampai dengan 5 orang, biasanya disini bagian HRD, manager departemen lain ikut mewawancarai anda secara langsung bersamaan.
Sebenarnya , mau 1 orang atau 5 orang sekaligus, itu tidak menjadi masalah bagi anda kalau anda sudah punya persiapan yang matang mengenai apa saja yang akan anda kemukakan atau ceritakan kepada mereka. Ingat, anda disini 'menjual diri' anda kepada mereka, sehingga mereka merasa perlu untuk segera merekrut anda.
Tips wawancara sederhana berdasarkan pengalaman saya sendiri saat diwawancarai atau mewawancarai calon pelamar pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Buatlah persiapan dari rumah, mengenai apa saja yang hendak anda ceritakan di hadapan Pewawancara.
Inti utama dari wawancara adalah mereka ingin mengetahui pengalaman kerja anda atau pengalaman anda selama kuliah berorganisasi atau kegiatan apapun itu, yang dianggap mempunyai nilai jual dan kompetensi yang tinggi.
Misal, anda hendak melamar bagian sales atau marketing, maka persiapkanlah dari rumah, mengenai pengalaman kerja anda yang terdahulu di bagian yang sama , sangat dianjurkan kalau anda menceritakan by data, dalam artian ceritakan secara detail dengan angka mengenai prestasi anda di dunia sales.
Contoh: saya pernah menjadi Sales Supervisor terbaik di perusahaan saya dimana angka penjualan cabang meraih penjualan tertinggi yaitu mencapai Rp. 2 milyar, dimana produk slow moving berhasil dijual sebanyak 1 juta unit.
Kuncinya adalah detail dalam menceritakan prestasi anda dengan menggunakan angka-angka.
Ingat, sekali lagi persiapan itu penting di runah.
Anda tahu, presenter terkenal sekaliber Helmi Yahya pun selalu melakukan persiapan di runah sebelum ia memandu acara, apalagi kita yang belum bisa cuap cuap cas cis cus, harus lebih lagi dalam melakukan persiapan wawancara dengan berlatih misal di depan cermin untuk melatih apa saja yang harus kita ceritakan di depan Pewawancara.
2.Jangan terlalu Over Promised dalam menjanjikan sesuatu di dalam interviuew , karena HRD biasanya akan menganggap anda cuma pembual atau malah dinilai sombong.
Misal, dalam wawancara, anda ditanya apakah kamu yakin bisa menghadapi salesman yang bermasalah dalam mencuri keuangan perusahaan? Anda karena takut salah menjawab, malah menjawab yakin bisa , namun tanpa sadar dengan nada suara yang agak tinggi sehingga dapat dinilai terlalu berlebihan, malah dianggap pembual.
Ada lagi temanku yang pernah ditanya pewawancara, :" Apakah kamu bisa bahasa Mandarin?"
kalau anda mejawab bisa , namun kenyataan anda tidak bisa, anda akan dinilai terlalu over promised.
Teman saya menjawab dengan bijak, " saat ini saya belum bisa Bu, namun kalau seandainya saya diterima , saya akan mengambil kursus bahasa Mandarin selepas saya pulang kerja."
Dengan jawaban tersebut, teman saya malah diterima bekerja, padahal pekerjaan yang akan ia lakukan sangat menuntut ia harus bisa bahasa Mandarin , kenyataannya ia belum bisa. Namun disini ia bertindak benar , dimana ia JUJUR mengakui ia TIDAK BISA bahasa Mandarin, namun ia berjanji ia akan ambil kursus bahasa mandarin ( sebuah janji yang sederhana namun tidak dinilai berlebihan, tidak Over Promised).
3.Kalau ada pertanyaan " Apakah anda bersedia ditempatkan di luar pulau...?"
Sebenarnya , hal tersebut sudah pasti menginginkan Anda harus menjawab "YA".
Namun, saya pikir, ini kembali lagi ke diri anda, jawablah dengan jujur.
Pengalaman saya sendiri, saya berani menjawab "TIDAK" dengan alasan saya ingin dekat dengan ibu saya yang ada di Jawa Tengah. Lalu si pewawancara menjebak dengan pertanyaan, "kalau ditempatkannya di Bali bagaimana?"(padahal perusahaan itu ngak ada cabangnya di pulau Bali, hanya bermaksud mengetes kejujuran peserta).
Saya kembali lagi menjawab pertanyaannya dengan sopan dengan mengatakan terima kasih atas kepercayaannya kalau saya mau ditempatkan di Bali, namun saya dengan berat hati kembali menjawab tidak bersedia dengan alasan ingin dekat dengan keluarga di Jawa Tengah.
Hasilnya, saya tetap diterima. Mungkin faktor kejujuran ini sangat berpengaruh sekali.
4.Pandangan mata kita HARUS sejajar dengan pandangan mata si pewawancara.
Pernah saya mewawancara pelamar pekerjaan, namun mata pelamar tersebut sering sekali tertunduk ke bawah yang dapat saya nilai IA NGAK PERCAYA DIRI, PENAKUT, LEMAH, MINDER. Tentunya karakter yang seperti ini tidak cocok untuk ditempatkan di posisi bagian marketing atau sales yang butuh orang - orang yang percaya dirinya tinggi.
Atau pernah juga yang saya wawancarai matanya tanpa ia sadar sendiri sering menatap ke langit - langit untuk menutupi kegugupannya. Dengan mudah, saya bisa menilai bahwa ia memiliki karakter yang GUGUP, RAGU, atau IA SEDANG BERBOHONG saat menceritakan pengalaman kerjanya.
Ingat, pandangan mata harus saling bertatapan , menandakan posisi saya sebagai pewawancara dengan anda sebagai pelamar adalah SAMA, SETARA.
5.Hilangkan kebiasaan jelek seperti: suka menyebut seperti ini:"...eh.."
atau......."anu.."
atau.......'ngngng..."
atau pura pura batuk atau berdehem
Wah , akan merusak suasana dalam intervieuw.
Selamat Ber-interviuew.....!!!